Korelasi Pearson, Korelasi Kendall, Korelasi Spearman dan Cara Perhitungannya

PENUGASAN MATA KULIAH STATISTIK

Nama          : Ria Suci Nurhalizah 

NIM            : 210112004

Prodi/smt     : S1 Sistem Informasi/2


KORELASI PEARSON

Korelasi Pearson adalah alat analisis statistik yang digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier antara 2 variabel yang skala datanya adalah interval atau rasio.

Ukuran korelasi ρ linear diantara dua variabel x (independen) dan y (dependend) diduga dengan sampel koefisien korelasi r yang dirumuskan sebagai berikut:


Di mana:

  • rxy: koefisien korelasi r pearson
  • n: jumlah sampel/observasi
  • x: variabel bebas/variabel pertama
  • y: variabel terikat/variabel kedua.

Dasarnya dalam korelasi Pearson Product Moment hanya digunakan untuk 2 variabel saja. Jika lebih dari dua variabel maka dapat digunakan dengan menggunakan korelasi berganda atau dengan menggunakan pendekatan analisis ragam.

Ditinjau dari segi arah korelasi :

Apabila hasil koefisien korelasi bernilai positif maka memiliki dua arti. Yaitu:

  • Apabila nilai variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan nilai variabel yang lain
  • Apabila nilai variabel diturunkan, maka akan menurunkan nilai variabel yang lain


Apabila hasil koefisien korelasi bernilai negatif maka memiliki dua arti pula. Yaitu:

  • Apabila nilai variabel ditingkatkan, maka akan menurunkan nilai variabel yang lain
  • Apabila nilai variabel diturunkan, maka akan meningkatkan nilai variabel yang lain

 Ditinjau dari segi kekuatan korelasi, dilihat dari interval koefisien korelasi berada. Apabila hasil nilai absolut (mutlak) koefisien korelasinya adalah 0 maka tidak ada hubungan. Namun apabila hasil absolut koefisien korelasinya adalah 1 maka hubungannya sempurna. 

Tabel Klasifikasi Koefisien Pearson

Pengujian lanjutan untuk menentukan apakah koefisien korelasi yang didapat bisa digunakan untuk generalisasi atau mewakili populasi, maka digunakan uji signifikansi dari uji t. Maka nilai r pearson yang didapat digunakan untuk menghitung nilai t hitung. Berikut rumusnya:

rumus t hitung

Nilai t hitung yang di dapat nantinya kita bandingkan dengan nilai t tabel. Apabila t hitung > t tabel pada derajat kepercayaan tertentu, misal 95 % maka berarti signifikan atau bermakna.

Contoh Soal 
Berikut ini merupakan data perusahaan mengenai harga permintaan suatu komoditi (X) dan harga rata-rata suatu komoditi (Y) disajikan dalam tabel berikut:

XY
178105
224105
160130
315130
229130
250150
181150
306170
257170
300180

Hitunglah koefisien korelasi pada kasus tersebut dan bagaimana arti dari hasil koefisien korelasi yang didapat!

Jawaban  
Berikut ini hasil perhitungan tabel untuk mendapatkan nilai total untuk X, Y, X2, Y2, dan XY:

DataXYX2Y2XY
1178105316841102518690
2224105501761102523520
3160130256001690020800
4315130992251690040950
5229130524411690029770
6250150625002250037500
7181150327612250027150
8306170936362890052020
9257170660492890043690
10300180900003240054000
Total24001420604072207950348090

Dengan memasukan nilai total dari semua variabel pada tabel dan jumlah data ke dalam rumus korelasi Pearson Product Moment maka didapat hasil sebagai berikut:





Maka nilai koefisien korelasi Pearson Product Momentnya adalah 0.5477. 


KORELASI KENDALL

Korelasi Kendall Tau  statistik nonparametrik dengan skala pengukuran data sekurang-kurangnya data ordinal. Korelasi kendall tau digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian yakni apakah ada perbedaan tingkat kesesuain ranking antara 2 variabel yang diamati.

rumus yang bisa digunakan, yaitu:

τ=S12n(n1)

S merupakan skor keseluruhan atau grand total. Umumnya, skor tersebut adalah jumlah dari skor urutan kewajaran yang berasal dari pasangan data pada salah satu variable yang digunakan.Dalam uji ini, jika urutan ranking termasuk wajar, maka akan diberikan skor +1. Namun, apabila urutan ranking tersebut tidak wajar, maka akan diberikan nilai -1. N sendiri dalam rumus tersebut adalah banyaknya pasangan ranking yang menjadi objek dalam pengujian. 

Contoh Soal 

Dalam salah satu kasus, terdapat tabel:

ObservasiRanking
XY
A33
B41
C24
D12

Kemudian, pada variable X diurutkan sehingga variabel Y mengikuti. Tabel tersebut berubah menjadi:

ObservasiRanking
XY
D12
C24
A33
B41

Untuk mencari S, maka lihat ranking Y. Dari pembahasan tersebut ditemukan S = -2, sedangkan N = 4. Jadi, korelasi Kendall Tau yang didapatkan menjadi:

Dari contoh perhitungan sederhana diatas, didapat nilai korelasi Kendall Tau adalah 0,33.

z=xμzσx=xNPNPQ

τ=2124(41)=0,33


KORELASI SPEARMAN

Koefisien korelasi Spearman atau sering disebut juga sebagai Spearman Rank Correlation Coefficient, digunakan untuk menghitung korelasi berdasarkan data yang berbentuk peringkat (ranking). 

Jika dilakukan secara manual, maka tata tertib melakukan uji korelasi Spearman adalah:
  1. Jumlahkan skor item-item di tiap variabel untuk mendapatkan skor total variabel (misalnya cari skor total variabel X dengan menotalkan item-item variabel X).
  2. Lakukan rangkin skor total x (rx) dan rangking skor total y (ry).
  3. Cari nilai d yaitu selisih rx – ry .
  4. Cari nilai d2 yaitu kuadrat d (selisih rx – ry).
Perhitungan koefisien korelasi Spearman, yaitu:
  1. Apabila tidak terdapat peringkat yang “kembar/sama” (“tied rank”). Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi Spearman tanpa peringka sama adalah
  2. Gambar
  3. Apabila terdapat peringkat yang “kembar/sama” (“tied rank”). Rumus yang digunakan jika terdapat ranking kembar yaitu
  4. Gambar

Keterangan:

Gambar
Contoh Soal

Sebuah perusahaan sedang melakukan rekrutmen pegawai. Pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah ada hubungan antara nilai ujian tertulis dengan jumlah barang yang dijual oleh masing-masing salesman yang baru direkrut tersebut. Di bawah ini adalah data mengenai ranking nilai ujian tertulis dan ranking hasil penjualan dari sampel 10 orang salesman yang baru direkrut.

SalesmanRanking Nilai Ujian TertulisRanking Jumlah Penjualan
A53
B67
C85
D31
E26
F78
G12
H49
I104
J910

Jawaban :

Hipotesis

H0: Tidak ada hubungan antara ranking nilai ujian tertulis salesman dengan rangking jumlah penjualan oleh salesman di tingkat populasi

H1: Ada hubungan antara ranking nilai ujian tertulis salesman dengan rangking jumlah penjualan oleh salesman di tingkat populasi

Tingkat Signifikansi

α=5%

Statistik uji

Data yang sudah di ranking.

SalesmanRanking Nilai Ujian TertulisRanking Jumlah Penjualandidi2
A5324
B67-11
C8539
D3124
E26-416
F78-11
G12-11
H49-525
I104636
J910-11
Gambar

Kemudian, dari tabel korelasi Spearman diperoleh nilai rs(0,05;10)=0,648.

Karena rs hit < rs tabel (0,41 < 0,648) maka diputuskan gagal tolak H0.

Dengan tingkat signifikansi 5% belum cukup bukti untuk mengatakan terdapat hubungan/keterkaitan ranking nilai ujian tertulis dengan ranking jumlah penjualan.


Komentar

Posting Komentar